"SEMOGA INI BAIK, INSYA ALLAH"
ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang
sahabatnya yang terkenal dengan ketakwaan dan wirainya. Tiap kali raja
menemui sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata,
“Semoga itu baik, insya Allah.” Kata-kata ini selalu diulang-ulanginya
pada setiap kejadian yang secara dhahir adalah kejadian buruk.
Pada suatu hari saat sang
raja berburu bersama sahabatnya ditemani oleh pengawalnya, jari raja
terkena tombak dan terpotong. Darah pun mengucur. Si sahabat berkata,
“Semoga itu baik, insya Allah.” Raja marah dan memerintahkan pengawalnya
untuk memenjarakannya. Saat pengawal ditanya, “Apa yang dikatakannya
saat kalian menutup pintu penjara?” Pengawal menjawab, “Ia hanya
mengatakan, ‘Semoga ini baik, insya Allah.”
Suatu ketika saat
raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya, ia tersesat di hutan.
Sedangkan di hutan tersebut terdapat suku yang menyembah berhala dan
tiap tahun mengorbankan orang kepada berhalanya tersebut. Raja pun
ditangkap oleh suku tersebut. Namun, saat diperiksa didapati bahwa jari
raja tidak lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya, sebab korban
harus dalam kondisi yang sempurna. Raja lalu dilepas dan ia kembali ke
istananya. Akhirnya ia menyadari kebenaran ucapan sahabatnya. Sahabatnya
pun dikeluarkan dari penjara. Raja bertanya, “Ketika engkau mengatakan,
‘Semoga itu baik, insya Allah.’ Saat jariku terpotong, aku menyadari
bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih untuk berhala karena
fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan
itu?” Ia menjawab, “Andaikata saat itu saya bersamamu, maka mereka akan
menyembelih saya sebagai penggantimu.”
Jika anda mendapat kejadian buruk ucapkan :
"Semoga ini baik, insya Allah.”
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah
Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (QS Al-Baqarah : 216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar