Powered By Blogger

Selasa, 09 September 2014

STATISTIK LOKOMOTIF SERI CC205

Lokomotif CC205 adalah lokomotif PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan Electro-Motive Diesel, Inc., Ontario, Kanada. CC205 adalah lokomotif terberat di Indonesia, yakni seberat 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk menggantikan beberapa tugas lokomotif CC 202 yang sudah berumur; dalam hal ini 2 lokomotif CC202 bisa diganti dengan 1 lokomotif CC205. Lokomotif ini tiba di Indonesia, tepatnya di Lampung tanggal 26 September 2011, karena lokomotif ini hanya dikhususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batu bara (Babaranjang) di Divre III Sumatera Selatan. Lokomotif CC205 saat ini menjadi lokomotif berteknologi paling modern di Indonesia. Ada total 55 unit lokomotif CC205 yang beroperasi di Sumatera bagian selatan, dengan rincian 6 unit kedatangan tahun 2011, 44 unit kedatangan tahun 2013, dan 5 unit bonus kedatangan tahun 2014.
Lokomotif ini memiliki nomor seri GT38ACe, yang berarti lokomotif ini bisa digunakan untuk keperluan penumpang atau barang dan memiliki mesin V8 turbo, motor AC dan berkonfigurasi C-C (Co'Co'). Berikut ini makna GT38ACe:
  • G = desain standar roadswitcher EMD untuk pasar ekspor di luar Amerika;
  • T = mesin dilengkapi turbocharger;
  • 38 = mesin EMD seri 710G yang memiliki 8 silinder;
  • AC = motor traksi AC (arus bolak-balik);
  • e = emisi gas buang telah memenuhi persyaratan EPA Tier-2.

Kode Seri Mesin dan Jumlah Silinder Lokomotif EMD Seri Ekspor

EMD menetapkan pemberian kode seri mesin dan jumlah silinder untuk lokomotif-lokomotif seri ekspornya secara sistematis. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
EMD Seri 567A, 567B, 567C, dan 567D: Angka di belakang satu atau dua huruf kode desain lokomotif langsung menunjukkan jumlah silinder.
  • 6 = 6 silinder
  • 8 = 8 silinder
  • 12 = 12 silinder
  • 16 = 16 silinder
EMD Seri 645E: Tambahkan 10 angka dari kode untuk Seri 567. Pada Seri 645E mulai diperkenalkan versi 20 silinder.
  • 18 = 8 silinder
  • 22 = 12 silinder
  • 26 = 16 silinder
  • 30 = 20 silinder
  • Pengecualian hanya pada Seri 645E versi 6 silinder di mana angka kode yang dipakai tetap 6, tidak menjadi 16 karena sudah digunakan oleh Seri 567.
EMD Seri 645F: Tambahkan 20 angka dari kode untuk Seri 567. Seri 645F hanya dibuat dalam versi 12 dan 16 silinder.
  • 32 = 12 silinder
  • 36 = 16 silinder
EMD Seri 710G: Tambahkan 30 angka dari kode untuk Seri 567. Seri 710G dibuat dalam versi 8 silinder sampai 20 silinder.
  • 38 = 8 silinder
  • 42 = 12 silinder
  • 46 = 16 silinder
  • 50 = 20 silinder
EMD Seri 265H: Tambahkan 40 angka dari kode untuk Seri 567. Seri 265H hanya dibuat dalam versi 12 dan 16 silinder.
  • 52 = 12 silinder
  • 56 = 16 silinder
CC205 menggunakan mesin diesel bertipe EMD 8-710G3A-T2, dengan jenis mesin 2 tak 8 silinder yang sudah dimodifikasi, sehingga tingkat emisi gas buang lebih rendah, dan menggunakan sistem rem udara Westinghouse 26L.

Sistem kerja

CC205 menggunakan sistem operasi berbasis mikroprosesor tipe EM2000 yang mengendalikan seluruh fungsi sistem kerja lokomotif, yaitu pengendalian semua komponen yang merupakan subsistem, seperti motor diesel, alternator, motor traksi, kompresor, dst. Semua fungsi dan kerja akan direkam dan dapat diunduh ke laptop. Sistem juga dapat melakukan self diagnostic bila terjadi gangguan pada lokomotif yang akan direkam dan dapat ditampilkan pada layar monitor, sehingga dapat diketahui penyebab gangguannya.

Mesin terbaru

Mesin yang digunakan CC205 adalah EMD 710, salah satu mesin paling handal setelah EMD 645 dan EMD 567. Mesin seri 710 ini juga digunakan di lokomotif EMD GP22ECO, SD22ECO, SD32ECO, dan lokomotif-lokomotif yang di re-power oleh EMD. Mesin ini tidak seperti mesin EMD 567, EMD 645, dan GE 7FDL karena mesin ini menggunakan teknologi EFI dan exhaust terbaru, sehingga lolos uji emisi EPA Tier-2 dan hemat diesel hingga 25%. Lokomotif ini bisa menarik lebih dari 30 gerbong.

Unit bonus dari EMD[1]

Salah satu CC205 bonus yang datang tahun ini
Pada tahun 2014 ini, telah datang kembali 5 unit CC205 di Pelabuhan Panjang, Lampung. 5 unit ini merupakan bonus yang didapatkan secara cuma-cuma oleh PT. KAI dari pabrik EMD. Bonus ini adalah bentuk tanggung jawab EMD yang terlambat mengirim 44 unit CC205 tahun lalu.

Populasi di Indonesia

Saat ini seluruh 55 unit lokomotif CC205 telah datang di Indonesia. Semua lokomotif CC205 ditugaskan untuk menarik kereta api batu bara rangkaian panjang 60 gerbong.
Berikut ini daftar alokasi lokomotif CC205.
Dipo induk Lokomotif
Tanjung Karang (TNK) CC205 01 (CC205 11 01) - CC205 06 (CC205 11 06)
CC205 07 (CC205 13 01) - CC205 50 (CC205 13 44)
CC205 51 (CC205 14 01) - CC205 55 (CC205 14 05)

Profil lokomotif CC205

  • Dimensi
  1. Lebar sepur (track gauge): 1.067 mm
  2. Panjang body: 17.678 mm
  3. Jarak antara alat perangkai: 18.942 mm
  4. Lebar badan (body): 2.740 mm
  5. Tinggi maksimum: 3.765 mm
  6. Jarak gandar: 3.870 mm
  7. Jarak antar pivot: 10.575 mm
  8. Diameter roda penggerak: 1.067 mm
  9. Diameter roda idle: -
  10. Tinggi alat perangkai: 759 mm
  • Berat
  1. Berat kosong: -
  2. Berat siap: 108 ton
  3. Berat adhesi: 108 ton
  • Motor Diesel
  1. Tipe: EMD 8-710G3A-T2, 8 silinder
  2. Jenis: 2 langkah
  3. Daya Mesin: 2150 HP
  4. Daya ke generator/converter: 2000 HP
  • Motor Traksi/Converter
  1. Jumlah motor traksi: 6
  2. Tipe motor: A2916-8,arus bolak-balik
  3. Gear ratio: 90:17
  4. Tipe generator: TA12/CA9,arus bolak-balik
  • Kinerja
  1. Kecepatan maksimum: 80 km/jam
  2. Gaya tarik maksimum (adhesi): 758 kN (kilonewton)
  3. Kecepatan minimum kontinu: 10,5 km/jam
  4. Jari-jari lengkung terkecil: 80 m
  • Kapasitas
  1. Bahan bakar: 3.800 liter
  2. Minyak pelumas: 446 liter
  3. Air pendingin: 908 liter
  4. Pasir: 283 liter
  • Lain-lain
  1. Sistem rem: Udara tekan 26L
  2. Tipe kompresor: Gardner Denver WBO

Galeri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar