merencanakan tata letak komponen
Kegiatan Belajar : Merencanakan Tata Letak Komponen Elektronika Dan Membuat Jalur Sambungan
Uraian Materi
Merencanakan
tata letak komponen merupakan langkah awal dalam pembuatan suatu
rangkaian yang tercetak di atas papan rangkaian atau disebut dengan PRT
(papan rangkaian tercetak). Papan rangkaian tercetak merupakan jalur
hubungan rangkaian elektronika yang terpasang pada suatu bahan alas.
Pada papan rangkaian tersebut nantinya dipasang komponen elektronika.
Papan rangkaian tercetak terbuat dari lembaran-lembaran tembaga yang
sangat tipis sehingga memerlukan sebuah alas untuk menopangnya. Alas ini
juga berlaku sebagai perangkat yang berguna untuk memasang komponen
dari sebuah rangkaian lengkap.
Jenis
serta bentuk dari jalur rangkaian elektronika ini sangat bervariasi,
tergantung dari keinginan orang yang merancang papan rangkaian tersebut.
Pada PRT, cetakan yang tampak berupa lapisan tipis tembaga. Bentuk
potongan tembaga ditentukan oleh tata letak atau artwork yang diperlukan untuk suatu rancangan rangkaian elektronika tertentu.
Menyusun
tata letak ini akan lebih mudah dilakukan di atas kertas terlebih
dahulu. Untuk memperoleh tata letak komponen yang baik dan benar
perhatikan ketentuan berikut ini :
1. Letak komponen rapi dan memenuhi syarat
2. Letak komponen satu dengan yang lain harus berdekatan sesuai titik lubang
3. Jarak antara komponen harus memenuhi syarat kerapian dan keselamatan komponen
4. Diusahakan agar tidak ada dua komponen pada satu titik terminal
5. Diusahakan tata letak menggunakan Printed Circuit Board (PCB) sekecil mungkin
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan tata letak adalah :
1. Diagram skematik dari rangkaian yang akan dibuat.
2. Jenis lapisan yang akan digunakan, lapisan tunggal (single layer) atau lapisan ganda (double layer).
3. Banyaknya komponen yang akan dipasang pada papan.
Dalam
merencanakan tata letak komponen dan jalur sambungan dapat digunakan
beberapa pendekatan. Satu hal yang perlu diingat ketika membuat tata
letak artwork adalah jarak antara saluran atau penghantar. Bila
dua saluran sangat berdekatan maka bisa terjadi percikan listrik. Jarak
antara lintasan konduktif tergantung pada besar selisih potensial antar
lintasan tersebut. Bila tegangan makin besar maka jaraknyapun harus
makin jauh, hubungan antara jarak antar lintasan dengan beda potensial
antar lintasan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hubungan antara jarak antar lintasan dengan beda potensial antar lintasan.
Tegangan antar penghantar
(puncak DC atau AC)
|
Jarak minimum
(inchi)
|
0 – 150
|
0,025
|
151 – 300
|
0,050
|
301 – 500
|
0,100
|
Di atas 500
|
0,002 per volt
|
Untuk tegangan puncak AC atau DC
150 V jarak harus sekitar 0,025 inchi atau sekitar 0,65 mm. Bila
tegangan antar lintasan mencapai 500 V, maka jaraknya harus lebih 0,100
inchi atau sekitar 2,5 mm. Untuk tegangan di atas 500 V, maka jarak
harus ditambah 0,002 inchi setiap volt. Ukuran ini merupakan harga-harga
minimum. Jarak lebih dari itu diperbolehkan asalkan tidak melebihi
batas yang ditentukan.
Merencanakan
tata letak dengan ukuran yang sebenarnya atau 1 : 1, merupakan cara
yang paling praktis. Salah satu cara yang paling lazim untuk membuat
tata letak papan rangkaian (pola rangkaian)adalah dengan menggunakan
kertas bergaris kotak-kotak (kertas grid) sebagai jiplakan. Kertas
tersebut tersedia dengan jarak garis 0,05 ; 0,10 atau 0,125 inchi atau
dapat juga dengan menggunakan milimeter blok. Kebanyakan rangkaian
elektronik menggunakan kotak 0,10 inchi. Kotak-kotak tersebut dapat
membantu dalam pembuatan artwork akhir. Gambar 13 merupakan contoh-contoh kertas grid.
Caranya
adalah dengan meletakkan kertas tipis di atas kertas kotak. Kertas ini
digunakan untuk menggambar rangkaian secara kasar (tracing). Agar artwork tidak melebihi ukuran papan, maka harus dibuat garis pinggiran papan terlebih dahulu.
Gambar 13. Kertas grid untuk membuat tata letak komponen papan rangkaian
Metoda Tata Letak
Setiap
komponen yang akan dipasang pada papan harus diberi ruangan yang cukup.
Jamgan sampai kekurangan tempat. Cara terbaik untuk menghindari masalah
ini adalah dengan menggunakan sekumpulan model komponen. Model – model
ini dapat dibuat sendiri dengan memakai guntingan-guntingan kertas yang
agak tebal seperti ditunjukkan pada Gambar 14. Atau dapat juga dengan
menggambarkan model-model tersebut secara langsung, namun cara ini
kurang praktis sebab tidak dapat dipindah-pindahkan seperti model
guntingan kertas.
Gambar 14. Potongan kertas model komponen untuk membantu tata letak komponen pada papan rangkaian.
Beberapa
ukuran jenis komponen ditunjukkan pada Tabel 2. Perlu dicatat bahwa
ukuran transistor dan kapasitor tergantung pada kapasitas serta rating-nya.
Pada Tabel 6 diberikan ukuran – ukuran yang umum terdapat dipasaran.
Dengan ukuran ini perancang dapat menentukan berapa kotak diperlukan
pada kertas grid untuk menempatkan sebuah komponen beserta dengan
kaki-kakinya.
Ketika
memulai membuat tata letak papan rangkaian, penting diperhatikan bahwa
komponen akan dipasang pada sisi (muka) sebaliknya dari rancangan kita.
Hal ini penting terutama untuk komponen yang berpolaritas atau dengan
pin-pin yang sudah tertentu seperti kapasitor, dioda transistor dan IC.
Karena kaki-kakinya sudah tertentu, maka sebenarnya mudah sekali untuk
melihatnya dari bawah.
Tabel 2. Ukuran artwork untuk beberapa komponen elektronika
Komponen
|
Jarak
|
Resistor ¼ W , dioda
|
0,4 inchi (4 kotak) antar kaki
|
Resistor ½ W, dioda penyearah
|
0,5 inchi (5 kotak) antar kaki
|
Kapasitor piring
|
0,3 inchi (3 kotak) antar kaki
|
Elko berdiri
|
0,2 inchi (2 kotak) antar kaki
|
Komponen lain
|
Diukur
|
Transistor
|
0,2 inchi (2 kotak) antar kaki
|
IC DIP s/d 18 pin
|
0,1 inchi (1 kotak) antar pin
|
|
0,3 inchi (3 kotak) antar baris
|
IC DIP lebih 18 pin
|
0,1 inchi (1 kotak) antar pin
|
|
0,6 inchi (6 kotak) antar baris
|
Metoda lain yang juga cukup baik adalah menggunakan template (sablon) , ditunjukkan pada Gambar 15. Sablon ini dapat digunakan untuk mengganti atau membuat model-model komponen.
Gambar 15. Sablon gambar untuk tata letak dengan ukuran sebenarnya.
Metoda lain adalah dengan
menggunakan komponen sesungguhnya. Pada metoda ini, sebelum memulai
membuat rancangan tata letak, terlebih dahulu menyediakan semua komponen
yang akan dipasang pada papan rangkaian. Setelah semua komponen
terpasang pada tempatnya dan semua garis-garis penghubungnya sudah
digambar, maka dapat dibuat artwork final pada sehelai kertas putih.
Beberapa
perancang lebih suka menggunakan kertas tipis yang ditaruh di atas
tempat meletakkan komponen yang telah dibuat. Setiap titik kaki komponen
ditandai dan ditarik garis-garis penghubung. Jadi pada kertas tipis ini
tidak terdapat gambar komponen, yang ada hanyalah gambar jalur-jalur
penghubung. Dengan menggunakan cara ini perancang akan mudah untuk
memperbaiki tata letak komponen bila diperlukan.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam perancangan tata letak ditunjukkan
dalam Gambar 16. Jangan membuat artwork secara serampangan. Jaga format
rancangan papan saluran dan bantalan agar tetap sederhana dan praktis.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merancang suatu tata letak komponen adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan diagram skematik untuk rangkaian yang akan dibuat.
2. Menentukan
komponen yang akan dipasang di luar papan rangkaian seperti
transformator, kontrol, kapasitor variabel, fuse-holder dan sebagainya.
3. Menyusun rancangan sehingga hubungan masukkan berada pada satu ujung dan hubungan keluaran berada pada ujung lainnya.
4. Hubungan bersama (common) atau ground sedapat mungkin dilintaskan mengelilingi rancangan.
5. Setiap
titik hubungan harus memiliki bantalan sendiri. Bantalan (pad) adalah
bulatan kecil tempat melakukan penyolderan komponen. Jangan menempatkan
dua komponen pada satu bantalan yang sama.
6. Saluran-saluran
(lintasan penghantar) tidak boleh saling bersentuhan satu sama lain.
Untuk menghindari hal ini bila perlu dilakukan rancangan ulang
(rerouting).
Pada kegiatan belajar 2 ini,
dijelaskan tentang langkah-langkah merancang tata letak suatu rangkaian
pre-amplifier dengan tone control. Skema rangkaian ditunjukkan pada Gambar 17.
Gambar 17. Skema rangkaian pre-amplifier dengan tone control.
Tata letak
Prosedur pembuatan tata letak suatu rangkaian adalah sebagai berikut :
1. Menandai komponen-komponen di luar papan
Tahap
ini dimulai dengan mengidentifikasi komponen. Buat tanda x untuk
masing-masing komponen pada diagram skematik pada koneksi kaki yang
terhubung ke komponen di luar papan. Pada Gambar 18, tampak
komponen-komponen di luar papan telah ditandai x.
2. Membuat daftar komponen yang digunakan
Semua komponen yang akan dipergunakan dibuat dalam suatu daftar untuk mempermudah dalam menyiapkannya..
3. Membuat model-model dari komponen
Untuk
membuat model gunakan ukuran komponen yang sesungguhnya. Ini
memungkinkan penempatan komponen yang benar serta mencegah pada
saat-saat terakhir ternyata tidak semua komponen dapat terpasang.
Lingkaran
ujung atau pinggir model komponen disediakan untuk tempat kaki-kakinya.
Bantalan pada papan akan diletakkan pada titik ini. Lebih baik
menggunakan model komponen daripada komponen yang sesungguhnya karena
lebih mudah ditangani dan dipindah-pindahkan..
Gambar 18. Penentuan komponen yang dipasang di luar papan. Tanda x menunjukkan hubungan ke luar.
4. Menata model-model komponen.
Model-model
komponen diatur dengan arah yang sama dengan arah pada diagram
skematik. Prosedur seperti ini mungkin sekali akan menghasilkan ukuran
papan yang cukup besar. Bila anda sudah cukup puas dengan penempatan
yang anda buat maka anda sudah boleh merancang saluran hubungan
listriknya.
Jika
ruangan yang tersedia untuk membuat tata letak papan rangkaian sangat
terbatas, salah satu cara menghemat ruang papan adalah dengan memasang
beberapa komponen secara vertikal. Ini akan mengurangi ukuran papan
keseluruhan (lihat Gambar 19). Dioda dan resistor dapat dengan mudah
dipasang dalam bentuk radial maupun aksial.
Gambar 19. Tatanan komponen untuk menghemat ruangan
Cara
lain untuk menghemat ruangan adalah dengan menggunakan papan rangkaian
muka ganda (double sided). Prosedurnya akan menjadi lebih rumit, sebab
memerlukan pengaturan artwork atas dan bawah yang lebih hati-hati.
Menggunakan model-model
Model-model
yang telah dibuat bisa diletakkan pada kertas penjiplak atau langsung
pada kertas grafik (Gambar 20). Kegunaan kertas grafik ini adalah untuk
membantu pembuatan tata letak komponen dan kawat penghubungnya. Letakkan
model-model yang telah dipotong lebih dulu pada posisinya di atas
kertas jiplak atau kertas grafik.
Gambar 20. Penempatan model-model komponen
Langkah
selanjutnya adalah membuat jalur hubung antar komponen sesuai dengan
gambar skematik. Gambar 21 menunjukkan tata letak lengkap dengan jalur
hubung untuk rangkaian pre-amplifier dengan tone control.
Gambar 21. Tata letak lengkap untuk pre-amplifier dengan tone control
Setelah anda selesai membuat tata letak secara keseluruhan, periksa kembali pekerjaan anda. Pertimbangkan hal-hal berikut :
1. Apakah hubungan pada tata letak sesuai dengan diagram skematik ?
2. Apakah ukuran fisiknya sesuai dengan ukuran papan ?
3. Apakah semua komponen yang ada pada diagram skematik terdapat juga pada papan ?
4. Apakah hubungan komponen di luar papan sudah ditandai ?
5. Apakah sudah disediakan ruangan untuk komponen-komponen pelengkap seperti heat sink, sekrup dan lain-lain ?
6. Apakah sudah tersedia bantalan terpisah untuk masing-masing komponen atau terminal ?
7. Apakah terdapat cukup ruangan antara komponen dengan penghantar untuk menghindari hubungan pendek ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar