Sejarah Mikrokontroler dan Mikroprosesor
Mikrokontroler dan Mikroprosesor Hari ini kita dapat
melihat banyak industri dan produk domestik telah banyak bermunculan,
seperti remote kontrol, telepon, printer, regulator power otomatis,
mesin cuci otomatis atau semi-otomatis, oven microwave, automobile,
mesin-mesin, peralatan-peralatan pengukuran dan produk-produk lain yang
semacamnya. Otomatisasi diperlukan untuk memfasilitasi proses atau
mekanisme sebagai operasi dan kendali alat-alat tersebut.
Storage data
dan pemrosesan merupakan bagian yang tak terpisahakan pada kendali
sistem otomatis manapun. Untuk keperluan tersebut kita memerlukan sebuah
perangkat yang disebut dengan ‘mikrokontroler’ yang memungkinkan dapat
mengendalikan pewaktuan dan pengurutan proses dari mesin. Lebih jauh
lagi mikrokontroler juga dapat membantu menyelesaikan operasi-operasi
logika dan aritmatika yang sederhana. Beberapa sistem yang memiliki
sebuah remote kontrol sudah hampir dipastikan memuat mikrokontroler
didalamnya. Mikrokontroler merupakan
single-chip mikrokomputer yang berfungsi sebagai kendali dan otomatisasi mesin dan proses. Mikrokontroler memiliki
central processing unit (CPU),
memori, port input/output (I/O), pewaktu dan pencacah, pengkonversi
analog ke digital (ADC), pengkonversi digital ke analog (DAC), port
serial, interupsi logika, untaian osilator dan masih banyak lagi
fitur-fitur lainnya yang tedapat dalam sebuah blok chip tersebut.
Sebagai catatan, fitur-fitur dari mikrokontroler bisa beraneka ragam
berdasarkan keluaran pabrikan dan serinya. Semua fitur-fitur yang sudah
disebutkan tersebut terintegrasi hanya pada sebuah
Integrated Circuit (IC).
Banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan mikrokontroler,
diantaranya dapat mengurangi ukuran board cicuit kendali, konsumsi power
yang lebih rendah, lebih tahan uji dan lebih mudah terintegrasi dengan
desain aplikasi elektronik lainnya. Penggunaan mikrokontroler tidak
hanya mengurangi ongkos otomatisasi, tetapi juga menyediakan
fleksibilitas yang lebih tinggi. Desainer mikrokontroler telah
menghilangkan periperal eksternal seperti ADC/DAC, dan juga lebih
mengkonsentrasikan kepada aplikasi dan aspek development perangkat.
Mikrokontroler dapat diprogram untuk membuat sistem menjadi cerdas. Hal
ini sangat memungkinkan karena mikrokontroler memiliki memori dan
pemrosesan data yang mampu menanganinya. Beberapa mikrokontroler yang
biasa digunakan adalah Intel MCS-51, MCS-96, Motorola keluarga 68HC12,
Microchip’s peripheral interface controller (PIC) keluarga 16CXX, 17CXX
dsb.
Mikrokontroler dan Mikroprosesor Kata
mikroprosesor dalam pengertian yang lebih luas berarti hanya sebuah CPU.
Untuk membentuk sebuah board mikroprosesor yang lengkap blok-blok
fungsional seperti memori, dan peripheral lainnya harus dihubungkan
secara eksternal ke sebuah chip mikroprosesor. Sistem yang dibangun
dengan cara ini disebut sebagai “
Single-Board Microcomputer”. Contoh
mikroprosesor adalah 8085, 8086 dan 80486. Seperti yang telah
didiskusikan pada bagian sebelumnya, jika melihat kebutuhan desain dari
otomatisasi kita memerlukan sebuah perangkat yang mana semua blok-blok
fungsional tadi terdapat dalam sebuah IC. Oleh karena itu konsep ‘
single-chip’ mikrokomputer menjadi kenyataan, dan
single-chip mikrokomputer
ini adalah ‘Mikrokontroler’. Contoh-contoh dari mikrokontroler adalah
Intel MCS-51, keluarga PIC dari Microchip, Atmel 89CXX, 89CXX51.
Mikrokontroler dapat diprogram dan memilliki blok-blok fungsional yang
sesuai jika dipadukan dengan kebutuhan desain elektronik yang lebih
umum. Salah satu kelas penting lain dari mikroprosesor adalah ‘
Bit-Slice Processor’. Istilah
bit-slice prosesor
berarti bahwa prosesor dapat diinterkoneksikan kedalam bentuk
potongan-potongan prosesor yang lebar wordnya dapat ditentukan.
Bit-slice prosesor
terdiri dari 4 atau 8 bit ALU, register, dan jalur kendali. Jalur
kendali terkoneksi pada setiap prosesor-prosesor dan semua prosesor
tersebut dapat melakukan operasi yang sama. Contoh
bit-slice prosesor adalah AMD seri 2900. Desain
bit-slice prosesor
memilki beberapa keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah ALU dapat
digabungkan untuk membentuk komputer yang bisa mengelola data yang cukup
besar dalam satu waktu. Keuntungan desain
bit-slice prosesor lainnya adalah dapat menggunakan teknologi chip bipolar yang sangat cepat. Lebih jauh lagi, desain
bit-slicememungkinkan penggunanya membuat set intruksi sendiri untuk aplikasi-aplikasi yang mereka ciptakan.
Sejarah Mikrokontroler dan Mikroprosesor
Semenjak kelahiran mikroprosesor, banyak mikroprosesor/mikrokontroler
4, 8, 16, dan 32 bit yang dikembangkan dan bermunculan di pasaran. Intel
4004 adalah 4-bit prosesor pertama yang muncul pada tahun 1971. Intel
4004 memiliki kapasitas 8-bit instruksi dan 4-bit proses data, memori
eksternal terpisah untuk program (4K) dan data (1K). Ada 46 instruksi
yang tereksekusi dalam satu clock (740 kHz). Lalu selama tahun 1972
intel mengembangkan 4040 yang merupakan versi
advance dari
4004. 4040 memiliki 14 instruksi lebih banyak dengan 8K memori program
dan juga sudah memiliki kemampuan interupsi. Di tahun 1974 Texas
Instrument mengenalkan mikrokontroler pertama TMS 1000. TMS 100
memiliki
on-chip RAM, ROM dan I/O. Lalu di tahun 1974 Intel memperkenalkan 8080 yang merupakan versi
advancedari
8008 yang telah diluncurkan sebelumnya di tahun 1972. Yang paling
populer di tahun 1976 Intel mengembangkan 8085. Seri ini dapat
beorperasi pada +5V dan frekuensi 3 MHz. Di tahun yang sama Zilog Z-80
muncul dengan kemampuan lebih baik dari 8080. Z80 beoperasi pada
frekuensi 2,5 MHz dan frekuensi dalam CMOS (
Complementary Metal Oxide Semiconductor)
10 MHz. Seketika setalah Intel muncul dengan 8080 di tahun 1975,
Motorola memperkenalkan 6800, lalu diikuti dengan 6502 dan 6809.
Berikutnya tahun 1976 Intel mengembangkan 8084 yang merupakan keluarga
MCS-48. Seri ini sudah memungkinkan storage data tersimpan
on-chip,
tetapi code program masih tersimpan pada memori program eksternal.
Tidak lama berselang dari itu MCS-48 tergantikan dengan mikrokontroler
keluarga MCS-51 di tahun 1980. Intel MCS-51 menggunakan 2-byte instruksi
yang lebih fleksibel, tersedia on-chip memori program (RAM/ROM/EPROM)
dan memori data yang sama besar, 128 byte. Dan dapat pula terkoneksikan
dengan memori eksternal. Di tahun 1982 Motorola memperkenalkan
memperkenalkan mikrokontroler 6805. Pada tahun 1975 peripheral interface
controller (PIC) terbentuk di Universitas Havard. Keluarga
mikrokontroler PIC mulai dikenalkan pada tahun 1985 oleh Microchip. PIC
menggunakan arsitektur Havard dan telah memiliki
Reduce Intruction Set.
Di tahun 1978 Intel mengmbangkan 8086 yang merupakan prosesor 16-bit.
Seiring dengan ini Motorola meluncurkan mikroprosesor 16-bit 68000,
sedangkan Zilog meluncurkan 16-bit mikroprosesor Z8000. Pada juni 1997,
mikrokontroler ATMEL 8-bit AVR dikenalkan ke pasar. dan hari ini telah
banyak kluarga dari mikrokontroler yang bermunculan dari berbagai macam
sumber dan berbagai macam versi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar