Sejarah Mikrokontroler
Sejarah Mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah
kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input
output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah
suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara
khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.
Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan
menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca
tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun
bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir
membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat
suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai
keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut
“pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya
banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS
dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk
dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol
mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat
berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga
dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat
input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol
elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan
mikrokontroler ini maka :
- Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
- Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
- Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya
mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali
masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah
jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain,
mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena
mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa
dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi
digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya
menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar sebuah mikrokontroler dapat
berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal
yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem
minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada
beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal,
sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
- Sistem minimal mikrokontroler
- Software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang dimaksud dengan sistem minimal
adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk
menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti
bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal
mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4
bagian, yaitu :
- Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
- Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
- Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
- Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya
Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR
misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah tersedia didalam mikrokontroler
tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya
1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian
tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu
(misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), maka pengguna harus
menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP
tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan
komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan
oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang
merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat
sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan
RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler
yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan
mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS
48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8
bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan
mikroprosesor sangat tipis. Masing2 vendor mengeluarkan mikrokontroler
dengan dilengkapi fasilitas2 yang cenderung memudahkan user untuk
merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak
beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga
MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan
mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri
ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak,
dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan
mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah
sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah
tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio
frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer
digital dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar